Belakangan ini praktik seks bebas (free sex) yang menjalar di kalangan remaja telah menjadi masalah serius. Berubahnya orientasi seks para remaja, dari berhubungan intim suami istri yang sah kepada pemenuhan hasrat seksual tanpa ikatan apa pun (suka sama suka), adalah fenomena umum remaja modern. Mereka menjadi terlalu permisif untuk saling menyentuh, berpelukan, berciuman, petting (bercumbu tanpa melakukan coitus), dan bahkan bersenggama dengan lawan jenis. Memang tidak semua remaja melakukan itu. Tapi, penelitian membuktikan bahwa angkanya selalu bertambah dari tahun ke tahun.
Islam tidak melarang orang untuk memenuhi hasrat seksualnya. Namun, hal itu harus dilakukan dengan cara mulia; tidak dengan mengumbar nafsu kebinatangan. Seks bahkan diakui sebagai daya kehidupan penting yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya demi kelanjutan hidup manusia. Pengakuan syariat terahdap seks membebaskan seorang muslim dari bahaya kekalutan jiwa dan pengaruh negatifnya. Sebab, bagaimanapun, perilaku seks bebas banyak meninggalkan dampak negatif masalah-maaslah kejiwaan seperti perasaan berdosa dan stres. Belum lagi dampak negatif lainnya berupa penyakit menular seperti AIDS.
Oleh karena itu, pendidikan seks yang komprehensif, seperti yang dijelaskan oleh buku ini, mutlak diperlukan. Persoalan seks tak perlu lagi ditutup-tutupi atau dianggap tabu untuk dibicarakan. Para pendidik dan para orang tua harus menyadari bahwa kekeliruan perilaku seks remaja adalah juga karena pendidikan yang kurang lengkap dan terbuka.
Islam tidak melarang orang untuk memenuhi hasrat seksualnya. Namun, hal itu harus dilakukan dengan cara mulia; tidak dengan mengumbar nafsu kebinatangan. Seks bahkan diakui sebagai daya kehidupan penting yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya demi kelanjutan hidup manusia. Pengakuan syariat terahdap seks membebaskan seorang muslim dari bahaya kekalutan jiwa dan pengaruh negatifnya. Sebab, bagaimanapun, perilaku seks bebas banyak meninggalkan dampak negatif masalah-maaslah kejiwaan seperti perasaan berdosa dan stres. Belum lagi dampak negatif lainnya berupa penyakit menular seperti AIDS.
Oleh karena itu, pendidikan seks yang komprehensif, seperti yang dijelaskan oleh buku ini, mutlak diperlukan. Persoalan seks tak perlu lagi ditutup-tutupi atau dianggap tabu untuk dibicarakan. Para pendidik dan para orang tua harus menyadari bahwa kekeliruan perilaku seks remaja adalah juga karena pendidikan yang kurang lengkap dan terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar